Film Lorong Dirancang dari Genre Crime, Thriller, dan Horor

Jum'at, 13 September 2019 - 08:43 WIB
Film Lorong Dirancang dari Genre Crime, Thriller, dan Horor
Film Lorong Dirancang dari Genre Crime, Thriller, dan Horor
A A A
FILM horor telah menjadi favorit masyarakat Indonesia dan produsen film di Indonesia. Meskipun begitu, tidak semua film yang diproduksi dapat dikatakan bagus dan konotasi negatif film horor dari masa lalu sering kali masih menghantui industri film horor.

Film Lorong menawarkan nuansa berbeda daripada film horor pada umumnya. Film ini merupakan gabungan dari genre crime, thriller, dan horor. Unsur horor di film ini lebih pada sisi psikologis dan pemaknaan akan kejadian yang terjadi dalam film. Memang ada satu atau dua klise film horor yang ditampilkan, seperti jumpscare dan penampakan hantu yang membuat takut.

Unsur horor lain yang kurang tampak karena rating 13+ adalah unsur kesadisan film. Apabila rating film tersebut dewasa, rasanya penonton akan jauh lebih ketakutan ketika menonton. Unsur sadis yang hilang ini tidak berpengaruh pada plot, tetapi memang mengurangi keseraman bagi penonton.

Penulis merasa ada kemiripan kecil dengan plot film sci-fi yang banyak beredar di Amerika, di mana dalam hal ini hantu justru membantu mengarahkan protagonis ke tujuan yang diinginkan. Hantu di film ini tidak menjadi musuh protagonis, alih-alih musuh pro tagonis yaitu penjahat yang merebut anak protagonis.

Kengerian tokoh antagonis dapat dirasakan secara visual maupun pikiran karena membuat kita merasakan kengerian dari keganasan antagonis. Hal lain yang patut diacungi jempol adalah keberanian film bermain di batas yang sering kali dihindari. Film ini juga menonjolkan kearifan lokal, dalam hal ini budaya Sunda.

Kelemahan yang mungkin jelas adalah penggunaan CGI untuk hantu, di mana hantu tidak perlu menggunakan CGI untuk memberikan efek seram. Bagi sebagian orang yang menyukai cerita singkat, padat, dan jelas, mungkin ada beberapa plot yang mengulang dan terasa membosankan.

Film ini layak mendapat rating tinggi karena tidak terjebak dengan gaya film horor yang cenderung klise, tetapi bermain di unsur psikologis. Hal ini rasanya merupakan terobosan baru di perfilman Indonesia. Kita berharap film ini dapat meraih kesuksesan di Indonesia, bahkan internasional.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7692 seconds (0.1#10.140)